Ilmuwan Ciptakan Virus untuk Memburu HIV
Ilustrasi virus lentiviral vector yang menyatu pada HIV (Sumber : Google)
CALIFORNIA - Dalam upaya penting guna menyembuhkan penyakit HIV, ilmuwan dari University of Southern California (USC) telah menciptakan sebuah virus yang dapat memburu sel yang telah terinfeksi HIV.
Dr Pin Wang, dari USC mengatakan virus lentiviral vector akan mengait pada sel yang sudah terinfeksi HIV. Kemudian mereka akan mati dengan sendirinya, atau yang disebut dengan 'terapi bunuh diri'. Hal ini memungkinkan obat menyerang target yang sudah terinfeksi dan segera menghancurkannya.
"Jika ini dapat dugunakan untuk menghabiskan semua sel yang terinfeksi HIV, maka ini setidaknya dapat memecahkan sebagian masalah," cetus Wang, seperti dikutip TG Dialy, Rabu (10/8/2011).
Dia juga membandingkan proses pada praktek militer, di mana tentara menerangi target mereka dengan laser guna memandu ketepatan serangan bom dari pesawat terbang.
Pendekatan ini memiliki keuntungan yang jelas bahwa ini mampu menghindari jaminan kerusakan, yaitu tidak hanya meninggalkan sel-sel yang tidak terinfeksi oleh HIV saja, tatapi juga menawarkan suatu perawatan yang belum mampu disembuhkan oleh obat konvensional.
Sejauh ini, vektor lentiviral hanya diuji pada budaya pengembangan HIV, di mana itu mengakibatkan kerusakan sekira 35 persen dari sel-sel HIV yang ada pada tubuh manusia.
Itu tidak mungkin terdengar seperti pada umumnya, tetapi jika pengobatan itu harus digunakan pada manusia, maka perlu diulang beberapa kali untuk meningkatkan efektivitas virus tersebut.
Langkah selanjutnya ialah melakukan pengujian pada tikus, meskipun itu belum tentu menjadi pengobatan pada manusia.
"Ini merupakan tahap awal dari penelitian, namun pasti ini adalah salah satu pilihan untuk memberantas HIV," pungkasnya. (tyo)
Dr Pin Wang, dari USC mengatakan virus lentiviral vector akan mengait pada sel yang sudah terinfeksi HIV. Kemudian mereka akan mati dengan sendirinya, atau yang disebut dengan 'terapi bunuh diri'. Hal ini memungkinkan obat menyerang target yang sudah terinfeksi dan segera menghancurkannya.
"Jika ini dapat dugunakan untuk menghabiskan semua sel yang terinfeksi HIV, maka ini setidaknya dapat memecahkan sebagian masalah," cetus Wang, seperti dikutip TG Dialy, Rabu (10/8/2011).
Dia juga membandingkan proses pada praktek militer, di mana tentara menerangi target mereka dengan laser guna memandu ketepatan serangan bom dari pesawat terbang.
Pendekatan ini memiliki keuntungan yang jelas bahwa ini mampu menghindari jaminan kerusakan, yaitu tidak hanya meninggalkan sel-sel yang tidak terinfeksi oleh HIV saja, tatapi juga menawarkan suatu perawatan yang belum mampu disembuhkan oleh obat konvensional.
Sejauh ini, vektor lentiviral hanya diuji pada budaya pengembangan HIV, di mana itu mengakibatkan kerusakan sekira 35 persen dari sel-sel HIV yang ada pada tubuh manusia.
Itu tidak mungkin terdengar seperti pada umumnya, tetapi jika pengobatan itu harus digunakan pada manusia, maka perlu diulang beberapa kali untuk meningkatkan efektivitas virus tersebut.
Langkah selanjutnya ialah melakukan pengujian pada tikus, meskipun itu belum tentu menjadi pengobatan pada manusia.
"Ini merupakan tahap awal dari penelitian, namun pasti ini adalah salah satu pilihan untuk memberantas HIV," pungkasnya. (tyo)
